Ryawan Saiyed
Ryawan Saiyed
  • Feb 22, 2021
  • 315

Ketua TP PKK Sulsel Minta Kadis Pendidikan Provinsi Perhatikan Fasiltas Sekolah

INDONESIA SATU:

MAKASSAR - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Hj Liestiaty F Nurdin meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Muh Jufri untuk memperhatikan fasilitas pendukung yang dimiliki sekolah. Mulai dari kantin, toilet, hingga Unit Kesehatan Siswa (UKS).

Lies Sapaannya,  Mengaku sudah mengunjungi beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Makassar dan juga Kabupaten/Kota di Sulsel. Dia menemukan, kondisi kantin yang tidak sesuai standar, bahkan menjual makanan yang tidak sehat untuk anak-anak.

Padahal, makanan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik juga kecerdasan mereka. Hal itu dikemukanan saat menjadi Keynote Speaker "Sosialisasi Anak Sebagai Agen Perubahan Generasi Berencana", yang dilaksanakan secara virtual pada Senin (22/02/21).

"Pak Kadis, tolong perhatikan kantin yang ada di sekolah. Perlu standarisasi kantin sekolah, dan menunya harus kita atur. Di luar negeri, makanan di kantin harus organik. Makanan anak dijaga mulai dari PAUD, sehingga anak-anaknya menjadi anak yang cerdas", kata Lies.

Selain kantin, Lies juga mengaku prihatin dengan kondisi toilet yang ada di sekolah. Toilet harusnya menjadi perhatian sama pentingnya dengan fasilitas lain di sekolah karena erat kaitannya dengan kesehatan.

"Saya keliling, paling hanya satu dua yang bagus. Minta tolong tahun ini ada perbaikan. Anak-anak di sekolah kasihan, bagaimana mau masuk ke toilet kalau bau. Disini kita pegang peranan, supaya anak-anak kita menjadi sehat dan nyaman di sekolah", tegas Lies.

Ketua PKK Sulsel juga meminta agar UKS diperhatikan. Disarankan, sekolah bekerjasama dengan Puskesmas yang ada di dekat sekolah.

Kemudian, ada anak yang dibina untuk menjadi penanggung jawab kesehatan. Harapannya, Kepala Dinas Pendidikan SulSel memperhatikan anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk bisa bersekolah.

Pasalnya, tahun lalu ada yang tidak bisa masuk sekolah karena tidak diterima. Selain itu, ada yang diterima di sekolah yang lokasinya jauh dari rumah sehingga masih butuh biaya transportasi.

"Kami mohon kepada pak Kadis untuk diperhatikan anak-anak prasejahtera. Karena kalau mereka tidak sekolah, mereka akan jadi pengangguran. Mudah-mudahan tahun ini bisa diperhatikan", imbuhnya.

Diketahui, Sosialisasi Anak Sebagai Agen Perubahan Generasi Berencana ini dilaksanakan Pokja (Kelompok Kerja) I, PKK SulSel. Sosialisasi diikuti oleh 500 peserta melalui aplikasi zoom cloud meeting yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru dan pengurus OSIS SMA/SMK Sederajat serta pengurus TP PKK dari 24 Kabupaten/Kota se Sulsel.

Turut hadir memberikan materi pada sosialisasi tersebut, Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat/Penyuluh Ahli Madya BNNP Sulsel Ishak Iskandar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3ADaldukKB) Sulsel, Fitriah Zainuddin serta Fasilitator Forum Anak Sulawesi Selatan (FASS), Egidius Arya Parande. Hadir pula Wakil Ketua TP PKK Sulsel, Naomi Octarina Andi Sudirman.(***)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU