Ardi, Pemuda Tana Toraja Sulap Diri Jadi Penjual Kopi Keliling di Kota Makassar

    Ardi, Pemuda Tana Toraja Sulap Diri Jadi Penjual Kopi Keliling di Kota Makassar

    INDONESIA SATU:

    MAKASSAR - Pagi buta hingga matahari mulai menampakkan cahayanya diupuk timur, Warga kota Makassar mulai bermunculan di jalan jalan melakukan aktivitas.

    Warga kota Makassar utamanya diseputaran Pantai Losari, Banyak yang melakukan olahraga pagi, Senam, Joging, Gowes sepeda untuk menjaga imunitas tubuh di masa pandemi covid-19. Terdapat pula warga yang sengaja menunggu jajanan instan yang melintas sembari menikmati keindahan pantai Losari.

    Hal ini tidak luput dari pantauan Ardi, Pemuda Suku Tana Toraja Sulawesi Selatan ini terinspirasi untuk bisa mendapatkan penghasilan untuk menggantikan pekerjaan yang digelutinya selama ini. Dia mengakui punya keahlian sebagai pesulap dan menawarkan keahliannya itu di hotel hotel ternama di kota Makassar untuk mendapatkan penghasilan.

    "Ya, Saya pesulap, Namun karena adanya covid-19 ini banyak hotel hotel tutup sementara sehingga tidak ada lagi penikmat keahlian saya ini apalagi karena adanya larangan orang berkumpul", Ungkapnya.

    Pemuda kelahiran Tanah Toraja 1996 silam itu tidak patah arang, Dengan simpanan uang makin menipis, Dia memutuskan untuk meminjam tambahan dana pada saudaranya untuk memulai berjualan kopi dengan memakai gerobak sepeda keliling pada wilayah tertentu di kota Makassar.

    Menurut Lulusan 2012 SMA Kristen Batu Putih Makassar  ini, Mampu menjual 50-70 gelas kopi hangat siap minum untuk penikmat kopi yang butuh suasana santai nan terbuka di jalan jalan. Alasan ini pula sehingga kopi yang dijualnya itu dinamakan "Kopi therapy".

    "Saya namai kopi Therapy sesuai dengan keadaan sekarang, banyak yang orang yang pening kepala memikirkan pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, Nah dengan minum kopi bagian dari terapi agar kita tidak stress", canda Ardi.

    Sambil bolak balik melayani pembeli, Ardi juga menjawab santai pertanyaan, Termasuk Jenis kopi yang dijualnya dengan harga 10.000 rupiah per satu gelas (gelas sekali pakai).

    "Kopi jenis Arabika dan robusta, ya.. tentunya olahan Tanah Toraja, Kampung halaman saya", jelas Ardi.

    ( Ryawan ).

    Sulsel
    Ryawan Saiyed

    Ryawan Saiyed

    Artikel Sebelumnya

    Rehabilitasi Stadion Mattoanging dimulai,...

    Artikel Berikutnya

    Berhasil Bina Proklim di Sulsel, Gubernur...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami