INDONESIA SATU:
MAKASSAR - Rapat Kerja Tahunan (RKT) yang dirangkaikan dengan Pelantikan dan Pengukuhan Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Satuan Pencegahan Dan Penyabaran Covid 19 berlangsung tertib sesuai Prokes, diruang pertemuan UPTD SLB 1 Makassar, Selasa, 23/2/2021.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi SulSel Wilayah 2, Fitri Ari Utami, S.IP, MH dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat kerja ini adalah dalam rangka penyusunan rencana kerja tahunan (RKT) yang dirangkaikan dengan pelantikan/pengukuhan Tim SPAB serta satuan pencegahan dan penyebaran covid 19
Rapat Kerja Tahunan (RKT) yang dirangkaikan dengan Pelantikan dan Pengukuhan Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Satuan Pencegahan Dan Penyabaran Covid 19 berlangsung tertib sesuai Prokes, diruang pertemuan UPTD SLB 1 Makassar, Selasa, 23/2/2021.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi SulSel Wilayah 2, Fitri Ari Utami, S.IP, MH dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat kerja ini adalah dalam rangka penyusunan rencana kerja tahunan (RKT) yang dirangkaikan dengan pelantikan/pengukuhan Tim SPAB serta satuan pencegahan dan penyebaran covid 19.
Uptd SLB 1 Makassar merupakan gugus 1 dimana didalamnya terdiri dari 10 Sekolah termasuk yang siap bekerja tim work termasuk SLB 1 Makassar dalam menjalankan tupoksinya sesuai tertera dalam surat keputusan.
"Saya salut, SLB 1 makassar adalah yang pertama, jadi memang keren. Sekali lagi saya katakan bahwa saya salut kepada SLB 1 Makassar. SMA, SMK semua belum selesai melakukan hal seperti ini, tapi SLB 1 Makassar sudah melaksanakannya. Jadi memang keren, " ucap Ibi Fitri Ari Utami.
Selain itu, Fitri Ari Utami dalam sambutannya juga menyampaikan bila dalam penyusunan RKT diharapkan semua kegiatan harus berorentasi pada peningkatan peserta didik sehingga dalam RKKS semua tersampaikan dengan baik.
Sementara itu, Kabid PK-PLKBahasa dan Sastra, DR H Basri, S.Pd, M.Pd. SLB diawal sambutannya langsung memberikan support. SLB memang beda tapi bukan untuk dibeda2kan.
Hari ini saya membuka secara resmi Rapat Kerja Tahunan (RKT) sekaligus saya sebagai Sekertaris SPAB SulSel mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan akan melantik dan mengukuhkan Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), kata Dr H. Basri, S.Pd, M.Pd.
Dikatakan Dr H. basri, dalam penyusunan RKT diharapkan lebih kreatif dan inovatif. Jangan setiap tahun hanya itu itu saja. Hanya beda tahun dan tanggalnya. SLB ini harus dikelola secara profesional. Misalnya, walaupun anak itu direhab karena Narkoba, anak tersebut tetap harus mendapatkan pendidikan. Begitu pula, misalnya ada anak SMA dipenjara, maka pendidikannya harus tetap terjamin. Intinya, tidak boleh ada anak tidak tersentuh pendidikan. Inilah yang dimaksudkan ada pendidikan khusus dan ada pendidikan layanan khusus.
Dicontohkan, RKT itu sama dengan membuat baju. Buat dulu polanya. Sehingga, Kepsek wajib menggunakan manajemen berbsis sekolah (MBS) dengan melibatkan semua unsur.
Pasalnya, RKT ini kata Dr Basri bahwa pola itu payungnya adalah 8 standar pendidikan dan peran pengawas sangat penting untuk mengawasi seluruh kegiatan berjalan baik.
"Ingat, tidak bisa lagi ada penggunaan dana yang tidak tercover dalam RKT. Adakan pertemuan setiap bulan untuk
mengawasi RKT itu, " tegas Dr Basri.
Mantan Ketua KNPI Kota Makassar, Dr Basri dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa keberhasilan pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi peran strategis para guru. Maka dari itu, seiring berkembangnya zaman, kompetensi guru harus terus ditingkatkan.
Dikatakan lagi bahwa di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, Guru memiliki beban tugas yang sangat berat, tidak hanya bertanggung jawab kepada para anak didiknya, tapi juga pada negara. Guru bahkan memiliki peran sentral dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sehingga dimasa Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa saat ini guru dituntut untuk berinovasi, jelasnya.
Mantan Aktifis KNPI ini menguraikan lebih jauh bahwa ada empat pilar kompetensi guru yang wajib diketahui tenaga pendidik. Yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan kompetensi sosial.
“Diantara empat kompetensi ini, dimasa Pandemi saat ini ada dua kompetensi yang harus dimiliki guru, yakni kompetensi sosial dan kepribadian, ” bebernya.
Kedua kompetensi tersebut, lanjut mantan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel ini bahwa kompetensi sosial dan kepribadian sangat perlu dimiliki guru dimasa Pandemi saat ini.
“Sekarang di era pandemi, dua kompetensi sosial dan kepribadian inilah yang mesti dilakukan. Contoh sebelum Pandemi kita ada absensi, setiap hari dicek jika ada siswa tidak hadir. Tapi di era Pandemi ada tidak data kita bahwa semua siswa ikut pembelajaran?, olehnya itu guru perlu inovasi dan mengembangkan kompetensi sosial dan kepribadian, ” ujarnya.
Lanjutnya bahwa, kompetensi profesional sudah dipastikan guru memiliki kompetensi itu, tetapi kompetensi kepribadian dan sosial belum tentu dimiliki semua guru. Sementara di era pandemi saat ini dua kompetensi ini sangat dibutuhkan.
Salah satu contoh kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial dan hukum.
Kepribadian positif kata dia wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik.
“Jika guru memiliki kompetensi kepribadian ini, Guru memastikan siswa ikut pembelajaran, misalnya mendatangi rumah siswanya, membangun komunikasi dengan orang tua agar tetap mengawasi anaknya dan memastikan anaknya ikut pembelajaran daring, ” katanya.
Sementara kompetensi sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.
“Jadi di era pandemi ini guru betul-betul dipaksa melakukan inovasi, tidak boleh tidak, ” tegasnya.
Selain itu, Dr. H. Basri, S.Pd, M.Pd juga mengungkapkan, saat dirinya menjabat Plt Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel berbagai inovasi dan terobosan dia lakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran di Sulsel. Bahkan inovasi yang dia ciptakan digunakan di dunia pendidikan di tingkat nasional, yakni aplikasi Baruga Sikolah (pembelajaran daring).
“Saya berharap agar kita semua bersatu mendorong program pendidikan disemua tingkatan dimana guru sebagai lokomotif terdepan sehingga apa yang menjadi harapan Bapak Gubernur Sulsel, Prof Dr Ir HM. Nurdin Abdullah, M.Agr, dapat kita wujudkan bersama, ” harap Dr H. Basri, S.Pd, M.Pd.
Acara ini dihadiri Kepala Sekolah SLB 1 Makassar, Andi Hamjang, S.Pd, M.Pd, Kepsek SLB.B YPPLB, Kepsek SLB.C Yosef Rajawali, Kepsek SLB YPKCNI, Kepsek SLB Yukaruni, Kepsek SLB Taruna Bunga Bangsa, Kepsek SLB Pelita Mandiri, Kepsek SLB YAPALB, dan Kepsek SLB Hudaya Hasyim, Badan Pengawas, serta Staf sekolah UPTD SLB 1 Makassar.
Uptd SLB 1 Makassar merupakan gugus 1 dimana didalamnya terdiri dari 10 Sekolah termasuk yang siap bekerja tim work termasuk SLB 1 Makassar dalam menjalankan tupoksinya sesuai tertera dalam surat keputusan.
"Saya salut, SLB 1 makassar adalah yang pertama, jadi memang keren. Sekali lagi saya katakan bahwa saya salut kepada SLB 1 Makassar. SMA, SMK semua belum selesai melakukan hal seperti ini, tapi SLB 1 Makassar sudah melaksanakannya. Jadi memang keren, " ucap Ibi Fitri Ari Utami.
Selain itu, Fitri Ari Utami dalam sambutannya juga menyampaikan bila dalam penyusunan RKT diharapkan semua kegiatan harus berorentasi pada peningkatan peserta didik sehingga dalam RKKS semua tersampaikan dengan baik.
Sementara itu, Kabid PK-PLKBahasa dan Sastra, DR H Basri, S.Pd, M.Pd. SLB diawal sambutannya langsung memberikan support. SLB memang beda tapi bukan untuk dibeda2kan.
Hari ini saya membuka secara resmi Rapat Kerja Tahunan (RKT) sekaligus saya sebagai Sekertaris SPAB SulSel mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan akan melantik dan mengukuhkan Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), kata Dr H. Basri, S.Pd, M.Pd.
Dikatakan Dr H. basri, dalam penyusunan RKT diharapkan lebih kreatif dan inovatif. Jangan setiap tahun hanya itu itu saja. Hanya beda tahun dan tanggalnya. SLB ini harus dikelola secara profesional. Misalnya, walaupun anak itu direhab karena Narkoba, anak tersebut tetap harus mendapatkan pendidikan. Begitu pula, misalnya ada anak SMA dipenjara, maka pendidikannya harus tetap terjamin. Intinya, tidak boleh ada anak tidak tersentuh pendidikan. Inilah yang dimaksudkan ada pendidikan khusus dan ada pendidikan layanan khusus.
Dicontohkan, RKT itu sama dengan membuat baju. Buat dulu polanya. Sehingga, Kepsek wajib menggunakan manajemen berbsis sekolah (MBS) dengan melibatkan semua unsur.
Pasalnya, RKT ini kata Dr Basri bahwa pola itu payungnya adalah 8 standar pendidikan dan peran pengawas sangat penting untuk mengawasi seluruh kegiatan berjalan baik.
"Ingat, tidak bisa lagi ada penggunaan dana yang tidak tercover dalam RKT. Adakan pertemuan setiap bulan untuk
mengawasi RKT itu, " tegas Dr Basri.
Mantan Ketua KNPI Kota Makassar, Dr Basri dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa keberhasilan pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi peran strategis para guru. Maka dari itu, seiring berkembangnya zaman, kompetensi guru harus terus ditingkatkan.
Dikatakan lagi bahwa di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, Guru memiliki beban tugas yang sangat berat, tidak hanya bertanggung jawab kepada para anak didiknya, tapi juga pada negara. Guru bahkan memiliki peran sentral dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sehingga dimasa Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa saat ini guru dituntut untuk berinovasi, jelasnya.
Mantan Aktifis KNPI ini menguraikan lebih jauh bahwa ada empat pilar kompetensi guru yang wajib diketahui tenaga pendidik. Yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan kompetensi sosial.
“Diantara empat kompetensi ini, dimasa Pandemi saat ini ada dua kompetensi yang harus dimiliki guru, yakni kompetensi sosial dan kepribadian, ” bebernya.
Kedua kompetensi tersebut, lanjut mantan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel ini bahwa kompetensi sosial dan kepribadian sangat perlu dimiliki guru dimasa Pandemi saat ini.
“Sekarang di era pandemi, dua kompetensi sosial dan kepribadian inilah yang mesti dilakukan. Contoh sebelum Pandemi kita ada absensi, setiap hari dicek jika ada siswa tidak hadir. Tapi di era Pandemi ada tidak data kita bahwa semua siswa ikut pembelajaran?, olehnya itu guru perlu inovasi dan mengembangkan kompetensi sosial dan kepribadian, ” ujarnya.
Lanjutnya bahwa, kompetensi profesional sudah dipastikan guru memiliki kompetensi itu, tetapi kompetensi kepribadian dan sosial belum tentu dimiliki semua guru. Sementara di era pandemi saat ini dua kompetensi ini sangat dibutuhkan.
Salah satu contoh kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial dan hukum.
Kepribadian positif kata dia wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik.
“Jika guru memiliki kompetensi kepribadian ini, Guru memastikan siswa ikut pembelajaran, misalnya mendatangi rumah siswanya, membangun komunikasi dengan orang tua agar tetap mengawasi anaknya dan memastikan anaknya ikut pembelajaran daring, ” katanya.
Sementara kompetensi sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.
“Jadi di era pandemi ini guru betul-betul dipaksa melakukan inovasi, tidak boleh tidak, ” tegasnya.
Selain itu, Dr. H. Basri, S.Pd, M.Pd juga mengungkapkan, saat dirinya menjabat Plt Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel berbagai inovasi dan terobosan dia lakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran di Sulsel. Bahkan inovasi yang dia ciptakan digunakan di dunia pendidikan di tingkat nasional, yakni aplikasi Baruga Sikolah (pembelajaran daring).
“Saya berharap agar kita semua bersatu mendorong program pendidikan disemua tingkatan dimana guru sebagai lokomotif terdepan sehingga apa yang menjadi harapan Bapak Gubernur Sulsel, Prof Dr Ir HM. Nurdin Abdullah, M.Agr, dapat kita wujudkan bersama, ” harap Dr H. Basri, S.Pd, M.Pd.
Acara ini dihadiri Kepala Sekolah SLB 1 Makassar, Andi Hamjang, S.Pd, M.Pd, Kepsek SLB.B YPPLB, Kepsek SLB.C Yosef Rajawali, Kepsek SLB YPKCNI, Kepsek SLB Yukaruni, Kepsek SLB Taruna Bunga Bangsa, Kepsek SLB Pelita Mandiri, Kepsek SLB YAPALB, dan Kepsek SLB Hudaya Hasyim, Badan Pengawas, serta Staf sekolah UPTD SLB 1 Makassar.(***)